LATAR BELAKANG
Usaha ternak domba di Kabupaten Garut telah lama
diusahakan oleh petani ternak di pedesaan yang hampir tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Garut, baik sebagai usaha pokok maupun usaha sampingan
yang dipadukan dengan usaha tani. Oleh karena itu keberadaan usaha ternak domba
dapat memberikan kontribusi nyata terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat
dalam memanfaatkan sumberdaya alam. Dilihat dari rata-rata tingkat kepemilikan
ideal, dimana skala pemilikan ideal adalah 20 – 50 ekor per peternak.
Ternak domba umumnya dipelihara secara tradisional
yang berfungsi sebagai tabungan, sumber pupuk kandang serta sumber pendapatan
sebagai hewan kesayangan., rata-rata tingkat kepemilikan umumnya rendah yaitu
dibawah 10 ekor per keluarga petani. Hal tesebut tidak mengurangi nilai
keberadaan ternak domba di masyarakat karena keterampilan petani ternak
tersebut dapat diandalkan bila mereka diberi motivasi usaha dan tingkat
permodalan yang memadai.
Hal ini karena selain cocok dengan lingkungan setempat
juga sudah akrab dan menjadi tradisi yang turun temurun dengan masyarakat
petani di daerah, khusus Domba Garut sebagai domba laga atau sebagai hewan
kesayangan, biasanya dipelihara oleh mereka yang memiliki tingkat permodalan
yang kuat, karena harga domba tersebut sangat memiliki harga yang mhal dan
unsure seni serta keindahan yang ditonjolkan. Sejalan dengan keberadan ternak
domba yang beredar dimasyarakat selama ini, maka Pemerintahan kabupaten Garut
menjadikan ternak domba sebagai komoditas unggulan serta menjadi kebanggaan
nasiaonal karena memiliki khas yang tidak dimiliki oleh jenis/bangsa domba
lainnya di dunia.
Domba Garut banyak dipelihara dipedesaan oleh para
peternak di Jawa Barat, karena domba tersebut lahir dengan perkembangan usaha
sampai sekarang bahwa Domba Garut banyak tersebar di luar Jawa Barat seperti
Sumatra Utara, Jawa Tengah namun perkembangannya belum menggembirakan. Salah
satu keistimewaan ternak Domba Garut yaitu ternak domba jantan dengan anatomi
tanduknya yang bermacam-macam, tubuhnya serta tempramen/sifat-sifat yang
spesifik sebagai domba adu dan terkenal denagn domba tangkas dan sekarang lebih
dikenal dengan domba laga, karena domba adu memiliki konotasi yang kurang baik
di masyarakat.
Dikatakan domba tangkas karena memiliki seni
ketangkasan yang dipadukanengan seni
pancak silat, dan dikatakan domba laga karena berlaga
dilapangan yang menarik perhatian orang banyak serta memiliki unsur seni yang
indah dipandang.
Setelah berdirinya himpunan Peternak Domba Garut
Kambing Indonesia (HPDKI) istilah “adu” dihilangkan karena untuk tidak
mengasosiasikan kata “adu” dengan permainan judi. Sebagai seni khas kebudayaan
Jawa Barat terutama masyarakat Priangan, sejak jaman dahulu sampai sekarang
dikenal dan digemari oleh masyarakat banyak, hal ini karena sebagai seni dan
hiburan yang murah meriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar